Rekening PKH dan BPNT atau Sembako Saldo Nol, Ini penyebab dan Solusinya !
Rekening PKH dan BPNT atau Sembako Saldo Nol, Ini penyebab dan Solusinya !
Bantuan Sosial (Bansos) PKH dan BPNT/Sembako atau sekarang disebut dengan Bantuan Subsidi Sembako (BSS) tetap dilanjutkan pemerintah pada tahun ini tanpa dipengaruhi oleh faktor pandemi Covid-19.
PKH untuk tahun 2022 anggaran yang dianggarkan sebesar 28,7 Triliun dengan target penerima sebanyak 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Program PKH adalah program pemberian bantuan tunai bersyarat kepada keluarga kurang mampu yang terdapat pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki komponen sebagai persyaratan yang ditetapkan sebagai peserta PKH.
Adapun yang disebut komponen sebagai syarat PKH bagi masyarakat kurang mampu atau KPM adalah sebagai berikut :
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau sembako adalah bantuan sosial pangan dalam bentuk non tunai dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan/e-warong yang bekerjasama dengan bank.
Untuk tahun 2022, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Bansos Sembako Tunai akan diberikan dalam bentuk uang tunai secara tunai.
Bantuan diberikan sebesar Rp 200 ribu per bulan kepada KPM yang dicairkan setiap 3 bulan sekali (Januari, Februari, dan Maret). Bantuan tersebut mulai tahun 2022 akan dicairkan melalui PT. Pos Indonesia.
Pada bulan April ini, pemerintah mulai mencairkan kembali kedua bansos yaitu PKH dan BPNT atau sembako untuk tahap 2 tahun 2022. Untuk tahap 2 tahun 2022 PKH dan BPNT tidak cair semua karena pencairannya bertahap atau bergelombang. Diawal April ini bansos PKH baru penyaluran Termin 1 artinya masih ada termin-termin berikutnya.
PKH untuk tahun 2022 anggaran yang dianggarkan sebesar 28,7 Triliun dengan target penerima sebanyak 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Program PKH adalah program pemberian bantuan tunai bersyarat kepada keluarga kurang mampu yang terdapat pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki komponen sebagai persyaratan yang ditetapkan sebagai peserta PKH.
Adapun yang disebut komponen sebagai syarat PKH bagi masyarakat kurang mampu atau KPM adalah sebagai berikut :
- Komponen Kesehatan yang didalamnya terdiri dari kategori Ibu Hamil (Bumil) dan Anak Usia Dini (AUD);
- Komponen Pendidikan terdiri dari kategori anak sekolah jenjang SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA.
- Komponen Kesejahteraan Sosial yang terdiri dari Disabilitas dan Lanjut Usia (lansia).
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau sembako adalah bantuan sosial pangan dalam bentuk non tunai dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan/e-warong yang bekerjasama dengan bank.
Untuk tahun 2022, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Bansos Sembako Tunai akan diberikan dalam bentuk uang tunai secara tunai.
Bantuan diberikan sebesar Rp 200 ribu per bulan kepada KPM yang dicairkan setiap 3 bulan sekali (Januari, Februari, dan Maret). Bantuan tersebut mulai tahun 2022 akan dicairkan melalui PT. Pos Indonesia.
Pada bulan April ini, pemerintah mulai mencairkan kembali kedua bansos yaitu PKH dan BPNT atau sembako untuk tahap 2 tahun 2022. Untuk tahap 2 tahun 2022 PKH dan BPNT tidak cair semua karena pencairannya bertahap atau bergelombang. Diawal April ini bansos PKH baru penyaluran Termin 1 artinya masih ada termin-termin berikutnya.
Penyebab dan Solusi Bansos PKH dan BPNT Saldo Nol (Tidak Cair)
Lantas ada yang bertanya kenapa PKH tahap 2 banyak yang tidak cair dan ada juga yang tidak cair-cair dari tahun 2021 PKH dan BPNT, apa penyebab saldo PKH dan BPNT kosong di tahun 2022 ?
Berikut beberapa hal penyebab rekening PKH dan BPNT atau Sembako saldo nol dengan kata lain tidak masuk dalam SP2D penyaluran :
- Tidak terdaftar lagi dalam DTKS.
- Nama dan Nik Pengurus KPM tidak pada dengan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (dukcapil) dan atau tidak padan DTKS/SIKS-NG.
- Pengurus ada di SIKS-NG tapi ART tidak ada atau status Non Bansos atau Non Verval di SIKS-NG.
- ART ada di SIKS-NG tapi pengurus tidak ada atau status Non Bansos atau Non Verval di SIKS-NG.
- Pengurus atau Kepala keluarga terverval tidak layak di SIKS-NG (Mampu, meninggal, pindah).
- Kategori ART dari KPM pada capil dan DTKS tapi tidak padan pada Data Pokok Kependidikan (dapodik) pada Kemendikbud atau tidak padan pada data EMiS sekolah di Kementerian Agama.
- ART tidak 1 KK dengan pengurus karena pengurus ber KK baru : pindah wilayah luar kab/kota, cerai mati, cerai hidup, nikah lagi, pisah kk (TKW/TKI) dan belum konsul Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (dukcapil).
- Pengurus/ART pada data pencatatan sipil (capil), padan DTKS, padan Dapodik/Emis namun gagal Omspan karena beda data capil/DTKS dengan data KYC bank, yaitu nama pengurus bertanda baca titik, koma dan tanda petik serta nama pengurus dicantum nama orang tua diujung sehingga terjadi perbedaan di DTKS dan KYC bank.
- ART sudah Non Komponen/Tamat/Putus sekolah/Meninggal Dunia.
- Pengurus penerima bansos terbaca 1 KK dengan SDM/ASN/TNI/Polri/Pensiunan.
- Masuk dalam catatan verval anomali Sagis hasil Geotagging.
- Kesalahan sistem.
Maka solusi yang dapat ditempuh dari penyebab diatas yang membuat nol saldo bansos adalah sebagai berikut :
- Jika nama anda tidak ada lagi dalam DTKS, maka usul lagi melalui Desa atau Dinas Sosial setempat.
- Lakukan pengecek keaktifan Nik KTP dan cek kesesuai KTP dan KK di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (dukcapil).
- Lakukan konsultasi dengan pendamping sosial atau ke Dinas Sosial setempat terkait pemadanan data di DTKS atau SIKS-NG.
- Konsultasi dengan Operator sekolah tempat anak anda sekolah terkait pemadanan data pada sistem dapodik dan Emis dengan Dokumen kependudukan anda yang sudah valid.
Demikian beberapa penyebab dan solusi rekening PKH dan BPNT atau Sembako saldo nol, semoga dapat membantu permasalahan anda dan tahap selanjutnya bantuan sosial anda cair kembali.
0 Response to "Rekening PKH dan BPNT atau Sembako Saldo Nol, Ini penyebab dan Solusinya !"
Post a Comment